Maba (mahasiswa baru) biasanya menilai suatu organisasi dari kekompakan anggotanya, ruang lingkup kepengurusan organisasi tersebut, hingga eksistensinya di kampus.
Kemudian mereka rela mengorbankan banyak waktu hanya untuk mendengarkan sosialisasi dari para pengurus sebelumnya. Diberi tugas pun hanya iya-iya saja, walau biasanya ada juga yang protes, karena tugasnya dirasa terlalu berat.
Satu hal yang banyak diincar adalah menjadi seorang ketua. Yang (mungkin) akan terlihat sangat gagah (baca: sedikit lebih gagah dari biasanya) di buku-buku untuk maba.
Ketua seringkali dihormati, disenangi, atau bahkan disegani. Seorang ketua juga dianggap memiliki masa depan yang cerah karena punya kemampuan manajemen waktu, potensi, dll. dengan baik.
Tapi tahukah Anda?
Menjadi seorang ketua bukanlah satu-satunya cara menempati ruang...
![]() |
http://1.bp.blogspot.com/ |
Saat ada gagasan dari ketua, para anggota lah yang membuatnya bisa terwujud
Saat situasi kelihatannya sudah buntu, para anggota senantiasa memberikan solusi
Saat kelompok tengah terjatuh, para anggota mampu membangkitkan semangat dan bersama-sama merangkul ketua yang hampir putus asa
Menjadi seorang anggota itu tidak mudah,
Mungkin seorang anggota hampir tidak terpandang dalam suatu kelompok, tapi itulah poinnya!
Menjadi orang yang tidak terlihat (invisible) itu tidak segampang menjadi sorotan.
Seperti Ninja, tidak terlihat, namun cepat dan gesit
Itulah mengapa seorang anggota itu hebat...
Dan Anda sebagai seorang anggota, tetaplah menjadi anggota yang hebat, bersyukurlah...
Lanjutkan
BalasHapusfollow dong mas hehe
Hapus